Gadis itu cantik, secantik lukisan Monalisa. Kulitnya lembut, selembut sutra. Suaranya merdu, semerdu kicauan burung di pagi hari.
Ia sempurna di mataku.
Setiap hari aku berangan-angan memilikinya sebagai kekasihku, dan hanya aku, tiada yang lain.
Ia hidup dalam anganku, dalam setiap angan yang aku ciptakan sendiri.
Aku bergerak, melangkahkan kakiku yang ringan ke arahnya. Tersenyum manis ia menyambutku, membuatku syahdu.
Ku kecup pipinya, sebagai tanda hai kita bertemu lagi. Duduk aku di sampingnya, menggenggam kedua tangannya, menatap ke kedalaman matanya, menemukan siapa yang ada disana.
Senyumanku seakan menular, ia pun tersenyum, manis.
"Jadilah milikku, Mau?" tanya ku, dan ia mengangguk.
Ah, hanya anganku.
Ia masih duduk dengan manis bersama kekasihnya disana.
--
#15HariNgeblogFF
111 kata
Daftar tulisan #5
No comments:
Post a Comment