Ririn's Page

Friday, January 20, 2012

Inilah aku tanpamu

"Be .." ujarmu setengah teriak, agar aku mengecilkan volume musik yang ku putar.
Aku memandangmu setengah heran, ada apa gerangan yang membuatmu uring-uringan.
"Aku mau cerita.." ungkapmu, lalu menunduk.
Aku semakin heran, mengapa kamu bertindak kekanakan, yang ku tahu bukanlah sifatmu.
Aku duduk di sampingmu dan berujar, "Ada apa?"
"Aku mau cerita," ulangmu. "Tapi, aku gak mau kamu marah," lanjutmu.
"Iya, aku tidak akan marah," aku berusaha meyakinkan dirimu.
"Benarkah?" kamu masih tak percaya. Aku menjadi penasaran akan cerita yang akan kamu mulai.Aku hanya mengangguk.
Lalu, kamu mengacungkan jarimu yang paling kecil, jari kelingking. Ini tanda janji, aku tahu dari televisi. Ku tautkan jariku ke jarimu, agar kamu senang dan melanjutkan ceritamu.

"Aku suka sama seseorang.." ujarmu. Aku heran.
"Woow, bagus itu. Sama siapa?" pertanyaan yang pasti akan ditanyakan oleh semua orang.
Kamu menunduk. Aku semakin tidak tahan.
"Sama siapa, Deeee??" tanyaku tak sabar.
"Pacarmu."
Deg!
"Apa?? Kamu main-main kan?" 
Kamu menggeleng.

Saat itu aku seperti ingin pingsan. Tapi tidak, aku masih duduk di sampingmu, menatap kosong ke dinding di sebelahmu.
"Beeee.. kamu kenapa??" pertanyaanmu tidak kugubris.
"Kamu sudah berjanji tidak akan marah. Aku hanya menyukainya. Dia orang yang baik, ramah, dan perhatian. Jika kamu sedang pergi, kami berdua sering mengobrol. Tapi aku tak berniat menjadi pacarnya. Aku tak berniat merebut dia dari padamu."
Aku tidak tahan mendengar ceritamu. Aku bergerak. Lalu mengemas barang-barangku.

"Beee.. kamu dengar aku tidak?" suaramu masih sanggup masuk ke telingaku, tapi tak kugubris.
"Beee.. kamu mau kemana?" tanyamu lagi saat aku memasukkan semua baju-bajuku ke dalam koper.
"Beee.. jangan tinggalkan aku!" kini kamu ada di kakiku, menggenggam erat kedua kakiku. Aku tak bisa bergerak.
"Lepas, De, " ucapku lembut.
"Tidak, tidak akan ku biarkan kamu pergi dariku."
"Lepaskan De!" ucapku keras dan tegas. 
Kamu terkejut. Tidak pernah aku membentakmu seperti itu. Tapi aku harus. Kamu melepaskan tanganmu dari kakiku.
Aku melangkah pergi meninggalkanmu.

"Beee.. kumohon jangan tinggalkan aku. Maafkan jika aku pernah mengatakan aku menyukai pacarmu, tapi aku tidak sungguh-sungguh, aku mengganggapnya sebagai saudaraku, seperti kamu."
"Be!" teriakmu lagi.
"Kamu gila, De! Kamu gila!" akhirnya kata-kata yang kutahan dari tadi keluar juga. Dan aku sungguh berlalu dari hadapanmu.

Inilah aku, tanpamu, di tempatku yang baru. Nyaman, aman, dan tentram. Aku dan pacarku akan bebas lepas dari pandangan matamu.

--
#15HariNgeblogFF #9
374 kata

"Inilah aku tanpamu" yang lain.

3 comments: