Ririn's Page

Monday, November 18, 2013

Untitled

-- Untitled --

“Mengapa kamu memandangku seperti itu?” seruku ketika aku menangkap ada sesuatu yang aneh berkelabat di matanya.

Ia hanya menarik dan kemudian menghembuskan nafas.
“Mengapa kamu menyukaiku?” tanyanya balik. Aku bergidik. 


“Aku tidak menyukaimu,” kilahku.


Dia menggeleng.
“Aku tidak pantas buatmu,” ucapnya lagi membuatku semakin terkejut.


“Apa maksudmu?” mataku memandang tepat ke kedalaman matanya, tapi ia berusaha memandang ke arah lain.

“Aku bukan orang yang tepat untukmu, ” katanya lagi tanpa menjelaskan lebih dalam.

Pikiranku bekerja dengan keras menemukan apa maksud dari perkataannya. Aku menemukannya. Ia merasa rendah diri. Atau kemungkinan ia merasa aku jauh lebih hebat daripada dirinya. Aku sedih jika dia merasa begitu. Aku tak ada apa-apanya. Mengapa dia merasa aku hebat dan dia tidak?
Aku menggeleng.
“Aku tidak menyukaimu,” kataku berusaha menampilkan wajah sejujur-jujurnya. “Lagian, mengapa kamu merasa rendah diri? Kamu hebat, tahu!” kataku berusaha memberi semangat kepadanya.

Sinar matanya belum berubah. Aku menjadi sangat sedih melihatnya.

“Ada apa lagi?” tanyaku.

“Kamu bohong,” ucapnya sedih.


“Tidak, aku jujur.”


“Baiklah, kita anggap kamu tidak menyukaiku, lalu apa yang kita lakukan selama ini?”

'Emang apa yang kita lakukan selama ini?'
“Jangan beranggapan yang tidak-tidak, aku memang tidak menyukaimu,” ku tekankan kembali kepadanya.

“Baiklah, baiklah, terserah padamu. Aku harus pergi. Jadwal meeting tinggal sepuluh menit lagi. Sampai ketemu jam pulang nanti.” 

Lalu ia sudah beranjak. 

Tinggallah aku bersama sekeping hati yang sudah retak.



--
Pernah dipublikasikan disini.

Tuesday, November 12, 2013

I love you

"Jo.. Wait, don't go please.." she chased him.

"What? You already say what do you want to say, don't you? What now?"

"I .... I thought you don't have the same feeling as mine,  .... I thought it's an unrequited love, so .... I'm sorry."
She looked down.

He couldn't hurt her. He grab her hand.
"So, do you want to be with me?"

She nodded bashfully.



--
Jakarta, November 12, 2013.
RH

I love love.
#2

I love me

"Listen, I want to tell you something.."
She take a deep breath.
"I love you.. I know it's new to you, but I can't hold it. Every time I see you, I couldn't hold to hug you, or to put my arm in yours."
She take another deep breath.

He just waits other words.

"Now, I'm already say what I need to say. I do not need your answer, because I just want to tell you. I mean, you do not need to answer me. Ah, I must get going," she ready to go.

"Wait!" she turned back, hear his voice loud.
"So just it? You say you love and then go?"

She confused. "I don't know what to say anymore.."

"You know, you're such a selfish woman I ever seen.. I never thought that you'd do that to me.."

"I'm sorry, but I don't understand what you're saying. What do I do to you?"

"You left me behind."

"What?!?!"

"Now, listen to what I will say to you. I love you too, I really do. But, I'm sorry I couldn't be with you, because you're selfish. And now, let me go. Thank you."
He's gone.



--
Jakarta, November 12, 2013.
RH

I love love.
#1

Thursday, November 7, 2013

Foto

Foto itu terpampang di atas meja kerjanya. Foto dirinya dengan dirinya di atas panggung, berpegangan tangan. Foto pra-nikah yang sudah mereka siapkan.

Senyum tersimpul di wajahku. Mereka bahagia, paling tidak mereka tampaknya berbahagia, atau aku melihat mereka berbahagia.

Aku kembali ke meja kerjaku, menatap bingkai foto yang kosong.

Pikiran menerawang jauh, foto siapa yang akan aku pajang disitu.


Hela nafas yang panjang membuatku sadar, aku tidak punya foto yang akan ku pajang.