Ririn's Page

Wednesday, April 17, 2013

Panggil aku Ananta

"Panggil aku Ananta," ucapnya lantang.
Aku menatapnya heran mengapa ia berkata demikian. Bukankah kita semua mengenalnya dengan nama Lintang? Lalu, mengapa ia ingin dipanggil Ananta?

Aku berpikir sejenak, apakah Lintang juga memiliki kata Ananta di dalam namanya. Aku menepis pikiran itu, Lintang tidak memiliki kata Ananta di dalam namanya. Lintang bukan berarti Ananta, begitu pula sebaliknya.

Aku membiarkannya menatapku agak lama, agar ia tahu aku tak mengacuhkan perkataannya barusan.
"Noer, kamu mendengar kata-kataku barusan, kan?" Lihat, siapa yang bingung sekarang.

Aku mengangkat alis, berpura-pura tidak mengerti maksudnya.
"Ayolah, aku tahu kamu mendengarkanku tadi."

Aku mengangkat bahu, lantas berbalik, hendak meninggalkan dia di tengah kebingungannya.
"Noer, Sahabatku, tegakah kau meninggalkanku?" ia berputus asa.
Aku berbalik, iba mendengar suaranya.
"Apa yang kau inginkan aku perbuat bagimu, Lintang?"
Senyum merekah di wajahnya. "Panggil aku Ananta," ucapnya lantang.



Depok, 10 April 2013.
Ririn Hutagalung





--
*edit kembali pada 15 April 2013 

http://about.me/ririn

*•.★.·*†*•. .·*☆.·*†*•