Ririn's Page

Thursday, February 23, 2012

I find someone better than you

Kemarin rasanya aku masih menatapmu disini. Kemarin tepat pukul 5 sore sebelum matahari terbenam, aku masih melihat senyum yang tak pernah jenuh kulihat. Masih seperti ada bayangmu dan suara gelak tawa ketika kamu mengejekku "sibuntelan" karena badanku sedikit lebih berisi dari yang sebelumnya. Hari Valentine kemarin aku masih mendapat boneka Angry Bird kesukaanku darimu. Disana, terselip kartu ucapan "Happy valentine day sweet Djie". Entah mengapa aku mengartikannya berbeda, karena kita tak pernah membicarakan kesepakatan apapun tentang perasaan kita.

Tadi malam, semua terasa sangat singkat. Kamu mengajakku bertemu denganmu disini, di tempat kita sering berteriak, mengalahkan deru ombak yg menyapu batu karang. Tapi aku tertegun, saat kamu membawa seseorang di belakangmu. Dengan senyum riang kamu mengenalkannya padaku.
"Djie, ini Anita teman kuliah yang ingin kukenalkan padamu. Sepertinya kalian serasi. Jadikan dia teman spesialmu."
Entah apa yang kupikirkan saat itu, tapi aku hanya diam. Aku menyodorkan tanganku untuk berkenalan dengannya, kamu pun tersenyum. Dan ketika kami mulai berbicara satu sama lain, kamu malah pergi meninggalkan kami berdua.

Apa yang kupikirkan? Dan apa yang kamu pikirkan? Setahuku, aku menginginkanmu lebih dari teman biasa, walau aku takut untuk memulainya. Mengapa kamu harus bersusah-susah mengalihkan rasaku untukmu kepada dia?
Ahh, aku semakin bingung setelah aku tiba di rumah, aku mendapat pesan singkat darimu.
"Djie, maafkan aku..."
Apa artinya itu? Bisakah kamu memberi sedikit saja penjelasan tentang itu?

Hari ini aku sedang menunggumu disini, entah kamu mau datang atau tidak. Aku masih menunggumu untuk meminta penjelasan darimu? Apa perlu aku harus meneguhkan hatiku padamu atau seriuskah kau dengan apa yang baru saja kau lakukan?

Aku masih menunggumu ketika matahari mulai tenggelam di ufuk barat, meninggalkan berkas-berkas kuning kemerahan di ujung hariku. Aku berharap engkau mau datang, membawa cerita-cerita yang aku butuhkan, penjelasan-penjelasan dari setiap pertanyaan yang ada di kepalaku.

Aku masih menunggu ketika kuning kemerahan berganti menjadi abu-abu dan engkau masih tak kunjung kelihatan.

Ku lihat di kejauhan sesosok gadis cantik. Aku berharap itu adalah kamu yang selalu menarik. Tapi harapanku buyar ketika sosok itu mendekat, ku dapati wajah seorang gadis yang bukan kamu, seorang Anita.

Aku masih tidak mengerti. Pertama kamu mengenalkan gadis asing kepadaku. Lalu, kamu tidak ingin bertemu denganku, malah membawa gadis asing itu menemaniku disini? Aku semakin bingung bagaimana pola pikirmu.

Gadis itu tersenyum. Tentu aku tidak ingin menyakiti hatinya, hati siapapun. Aku balas tersenyum.
"Kata Nea kamu menungguku disini. Ada apa?" suaranya yang lembut menyapaku. Aku terpana. Bukan karena senyumnya, bukan juga karena suaranya yang lembut, terlebih karena kata-katanya, kamu menungguku'. Sejak kapan aku bilang aku menunggu seorang Anita? Tidak pernah! Tak pernah sekalipun. Aku hanya menunggu seorang Nea, hanya kamu.

Tapi aku tak bisa mengatakan hal itu langsung kepada gadis yang kini ada di hadapanku. Sudah ku katakan bukan bahwa aku tidak ingin menyakiti siapapun, ingat?

"Aku ingin berjalan-jalan denganmu.." akhirnya kata itu yang terucap.
Ku ajak dia berjalan-jalan di pantai yang basah dan berpasir, seperti yang sering kita lakukan dulu. Ternyata Anita gadis yang manis, juga menarik. Ceritaku dan ceritanya nyambung seperti teman lama. Aku terpesona.


Jika memang kamu bahagia melihat aku bersanding dengan Anita, aku akan membuatmu bahagia, Nea. Aku akan mencoba buka hatiku untuk seorang Anita, yang dulunya asing kini karib bagiku. Jika kamu memang berniat menutup pintu hatimu untukku, tidak apa, aku akan mengetuk pintu lain yang kamu sodorkan padaku.

**

"Terima kasih, Nita," ucapku. Kini jemarinya ada di dalam jemariku.
"Terima kasih juga Sayang. Andai Nea masih ada .." ucapan Anita menggantung di udara. Aku mengerti.
Ku tatap pusara di hadapanku, basah, bertuliskan Nea.



Tema: Perpindahan; pindah
Nulis Duet dengan @jusnitagaol

2 comments:

  1. kok kayak cewe gitu yang lagi cerita yahhh???
    hahahahhahah....

    ok nice....
    :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. masa sih ka?
      berarti ada yang harus diperbaiki ini
      :)

      Delete